Selasa, 28 April 2009

Network... Oh.. Network, Untuk Apa Dirimu Berada...

Sebelum mengetahui fungsi network, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu network. Network atau jaringan adalah suatu cara menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan menggunakan kabel dan network card, serta dikontrol melalui network operating system. Para user dapat saling bertukar data atau program, serta dapat menggunakan data atau program itu bersama-sama dalam waktu yang sama. Jika salah satu komputer mengalami gangguan, tugasnya dapat diambil alih oleh komputer lainnya.


Nah, setelah mengetahui apa itu network kita bisa mengetahui apa fungsi dari network itu sendiri. Tujuan membuat network adalah untuk membagi (sharing) data dan informasi serta memakai hardware dan software secara bersamaan oleh lebih dari satu user. Pemakaian hardware dan software secara bersamaan dilakukan karena mahalnya harga software dan hardware yang akan kita gunakan tersebut. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut digunakan lah network sehingga hardware dan software yang akan digunakan hanya cikup disimpan pada sebuah komputer yang menjadi servernya saja. Dengan demikian, semua komputer yang terhubung dalam network tersebut dapat bersama-sama memanfaatkan software dan hardware tersebut.


Jadi, dapat disimpulkan bahwa fungsi dari network adalah untuk membagi data  dan informasi bahkan tidak hanya itu saja. Dengan menggunakan network, kita dapat menggunakan hardware dan software secara bersamaan oleh lebih dari satu user sehingga dapat mengurangi pengeluaran untuk membeli sebuah hardware atau software.

Network Ku Dahulu, Network Ku Saat Ini..

Pada zaman dahulu, network digunakan hanya sebatas menghubungkan antara satu komputer dengan komputer yang lain sehingga setiap user yang terhubung dapat mengakses satu sama lain. hal itu dilakukan untuk mempermudah suatu pekerjaan sehingga suatu pekerjaan dapa dikerjakan oleh banyak orang dalam beberapa komputer yang saling terhubung. hal itu tentu sangat bermanfaat sekali. Selain itu, network pun digunakan untuk berbagi data dan informasi serta memungkinkan untuk penggunaan software dan hardware secara bersamaan oleh user yang saling terhubung. Namun, pada saat ini network tidak hanya dilakukan untuk hal-hal seperti itu. Sekarang sudah banyak sekali pemanfaatan network yang dilakukan. Salah satunya adalah di bidang komunikasi seperti e-mail, video conference, internet dan intranet. Semua itu dapat dilakukan dengan mudah dan efisien melalui network. User yang berbeda kota atau negara bisa melakukan rapat tanpa membuang-buang waktu, tenaga dan biaya.

Jadi, jelaslah sudah bahwa semakin hari perkemebangan network pun semakin pesat. Dari bertukar data, sekarang network sudah bisa digunakan untuk bertukar video secara real time dalam video conference.

OSI Reference Model

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Model_OSI


Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).


Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.


Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:




  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.

  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.

  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.


Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.


OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.



OSI Reference Model memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut
7 Application layer
Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.

6 Presentation layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).

5 Session layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
4 Transport layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
3 Network layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.

2 Data-link layer
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).

1 Physical layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.